INTERPRETASI SYAIKH AL-SHAWI TERHADAP AYAT-AYAT AL-HIDAYAH (STUDI SEMANTIK AYAT-AYAT AL-HIDAYAH)
DOI:
https://doi.org/10.35719/annisa.v14i1.40Trem Al-Hidayah memiliki multi interpretasi yang berhubungan dengan jalan kehidupan (Sabil al-Hayat). Setiap insan diseru untuk menjalankan kehidupannya setakar dengan tolok ukur aturan Allah SWT (hududullah). Ia juga di haruskan untuk selalu mengikuti aturan individu, berkeluarga dan bermasyarakat (ijtimaiyyah). Bertolak dari itu semua, memahami petunjuk tuhan (al-Hidayah mina Allah) merupakan kebutuhan manusia yang subtansial. Agar didalam menjalankan kehidupannya baik yang sifatnya horizontal (hamblum minannas) atau vertikal (hamblum minallah) sesuai dengan Iradtullah. Eksplorasi ini bermaksud untuk memahami bagaimana syaikh al-Shawi dalam menafsirkan ayat-ayat al-Hidayah dalam kitabnya Tasfsir Hasiyah Shawi. Penelitian ini memakai metode kualitatif dengan model penelitian (al-Dirasah al-Maudluiyyah) yang tekanannya pada pendalaman pemahaman topic ayat-ayat al-Hidayah, kemudian mengunakan tehnik Content Analisys yaitu menganalisis hasil makna ayat-ayat al-Hidayah hasil tafsiran Syaikh al-Shawi dan analisis historis atau teori asbab al-Nuzul yaitu uaraian sejarah sebab-sebab turunnya ayat al-Qur’an. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa al-Hidayah bukanlah keberhasilan seseorang dalam menjalankan kehidupan, sebagaimana anggapan banyak orang akan tetapi al-Hidayah adalah petunjuk tuhan baik berupa al-Qur’an atau Sunnah beserta interpretasinya meskipun orang tersebut belum mengikuti petunjuk-Nya.
The tram of Al-Hidayah is subject to multiple interpretations that intertwine with the pathway of life (Sabil al-Hayat). Every soul is commanded to conduct their life adhering to the etiquette arranged by Allah SWT (hududullah). One is also obligated to always follow the etiquette whether as an individual, in a family, and in a society (ijtimaiyyah). Following that, understanding the messages from God (al-Hidayah mina Allah) has then become a crucial necessity for one. In order to live a good life, be it in accordance to the Earth and everything within (hamblum minannas), or in accordance to God (hamblum minallah) entwined with Iradtullah. This exploration is meant to gain understanding on how Syaikh al-Shawi interpreted the passages of al-Hidayah in his book, Tasfsir Hasiyah Shawi. This research used the qualitative method with a research model (al-Dirasah al-Maudluiyyah) that emphasizes on deepening the understanding of the topics in al-Hidayah passages. Content analysis was then used to analyze the meaning of al-Hidayah passages according to Syaikh al-Shawi’s interpretation, and a historical analysis or the theory of asbab al-Nuzul, which is the chronological backstory to every passage of Al-Qur’an that has been passed down to the humankind. The result of this research showed that al-Hidayah is not about someone’s success in living their life as many have assumed, instead al-Hidayah is a direction from God in the form of both al-Qur’an and as-Sunnah along with its interpretations, even if one might have not yet followed His guidance.
References
Al-Asqalani Ibn Hajar. Ftah al-Bari bi Syarhi Shahih al-Bukhari. Mesir: Tp, 1372-1449 M.
Baidan, Nashruddin. Wawasan Baru Ilmu Tafsir. Cet ke-3. Yokyakarta: Pustaka Belajar: 2016.
al-Dzahabi, Muhammad Husain. al-Tafsir wa al-Mufassirin. Kairo: Dar al-Kutub al-Hadisat,1, cet ke 1.
al-Hasani, Sayyid Muhammad bin Alwi al-Maliki al-Makki. Mafaahim Yajibu an Tushahhah. Surabaya: Gayung Sari Barat: Hai’ah Shafwah al-Mlikiyah Makkah al-Mukarramah al-Rashifah Syari’ al-Maliki.
Al-Mahalli, Jalal al-Din Muhammad Bin Ahmad, Jalal al-Din Abd al-Rahman bin Abi Bakr al-Suyuthi. Tafsir Jalalin, Juz 1. Surabaya: Maktabah Dar al-Jawahir.
Al-Nawawi, Syaikh al-Islam Muhyi al-Din Aby Zakariya’I Yahya bin Syaraf. Riyad al-Shalihin. Cet Pertama. Al-Haramain: tp, tt.
al-Qur’an al-Karim. al-Madina al-Munawwarah. Majmak al-Malik Fan Bin Abd AZIZ al-Su’udi, t.th.
Shawi. Hasiyah Tafsir Shawi. Jilid Satu. Sanaq Purah: Jiddah Al-Haramain.
As-Suyuthi, Jala al-Din. Asbab al-Nuzul, Pen, Andi Muhammad Syahril dan Yasir Maqasid. Jakarta Timur, Pustaka al-Kautsara.
Al-Zubaydy, Murtadla. Kitab Takhrij Ahadis Ihya Ulumiddin. Al-Mkatabah Al-Syamilah al-Haditsah.
Minhal, Abu, “Petunjuk Terbaik Hanya Ada Di Al-Qur’an”, https://almanhaj.or.id/22973 (Accessed Maret 12, 2021)
Hasanah, “Tujuan Pokok Diturunkan al-Qur’an, Pengetahuan Umum” (2020) https://alhasanah.or.id/ (accessed Maret 12, 2021).
Rusnita N. ”Konsep Hidayah Dalam al-Qur’an,” Fikratuna 9, No.1(2018). https://www.bing.com/search?q=makna+al+hidayah&cvid=95ebeba9cd7b47a3a17a75806ddde9bb&aqs=edge..69i57.6064j0j1&pglt=43&FORM=ANSPA1&PC=U531
Muhaimin, Ahmad, “Konsep hidayah dalam al-qur’a al-Ma’ani karya al-Alusi dan Tafsir al-Tahrir wa al-Tanwir karya Ibnu ‘Ar” (Studi komparatif Tafsir Ruh Al Ma'ani karya Al Alusi dan Tafsir Al Tahrir karya Ibnu Ashur. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya). TESIS Program Magister Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya.2016
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Muh Gufron Hidayatullah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.